Pengertian HUB dan Fungsi serta Cara Kerjanya

Pengertian HUB dan Fungsi serta Cara Kerjanya - Ada kalanya kita ingin bertukar data antara satu komputer dengan komputer lain. Cara memindahkan data tentu saja dengan berbagai cara. Mulai dari cara yang paling sederhana hingga cara yang efisien.

Cara termudah untuk bertukar data adalah dengan menyalin data melalui media penyimpanan data portabel seperti USB flashdisk, external HDD, atau CD. Data yang telah dipindahkan ke media penyimpanan portabel kemudian ditransfer kembali ke komputer dimana kita ingin menyimpan datanya.

Cara yang lebih modern yang mulai berkembang akhir-akhir ini adalah menyinkronkan data melalui media penyimpanan online atau yang lebih dikenal dengan cloud storage. Dengan metode ini, kita bisa menyimpan data di komputer yang kemudian disinkronisasi dengan cloud storage.

Kemudian pada komputer lain kita bisa mengakses file yang ada di cloud storage dan melakukan sinkronisasi lagi. Jadi saat kita melakukan perubahan data pada komputer pertama, cloud storage akan mengupdate data yang kemudian disinkronisasi ke komputer lain.

Cara sinkronisasi menggunakan cloud storage sangat bisa diandalkan. Khusus untuk sharing data saat kita membutuhkan kolaborasi dalam akses data dari komputer jarak jauh. Tapi cara ini kurang cocok jika kita lakukan misalnya untuk keuntungan rumah yang relatif kecil dan untuk pertukaran data internal di dalam kantor.

Untuk itu biasanya kita akan menggunakan perangkat yang bisa menerima data dari satu komputer yang akan diteruskan ke komputer lain. Perangkat ini disebut hub atau biasanya lebih dikenal sebagai istilah network hub. Pada artikel ini kita akan membahas tentang pengertian hub dan fungsinya dan cara kerjanya.


Pengertian HUB dan Fungsi serta Cara Kerjanya

Pengertian HUB dan Fungsi serta Cara Kerjanya
Pengertian HUB dan Fungsi serta Cara Kerjanya

Hub atau yang lebih dikenal dengan network hub adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menghubungkan satu komputer ke komputer lain dalam suatu sistem jaringan.

Baca juga: Macam Macam Perangkat Keras Komputer dan Fungsinya

Komputer yang terhubung melalui hub ini bisa bertukar informasi satu sama lain. Tapi tidak hanya terbatas pada komputer saja, perangkat yang berhubungan dengan komputer bisa terhubung ke hub ini.

Secara umum, hub ini memiliki banyak port ethernet. Semua perangkat yang terhubung melalui port ini akan terhubung ke jaringan LAN, yang pada akhirnya dapat berkomunikasi antar perangkat untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja masing-masing perangkat.

Hub memiliki sistem kerja yang mirip dengan switch. Hanya saja jika di switch, data yang ditransfer akan diteruskan ke port tertentu (port yang menjadi tujuan). Sementara di hub, data yang diterima akan dikirim ke semua perangkat yang terhubung ke port. Jadi dalam hal ini hub tidak melakukan penyaringan atau redirection ke jaringan lain.

Baca juga: Pengertian Switch dan Fungsi serta Cara Kerjanya

Jadi, jika ada hub dengan 8 port dan ada 5 port aktif, maka data yang masuk akan diteruskan ke 5 port aktif. Ini memastikan informasi bisa dikirim dengan benar.

Namun dari segi efisiensi akan kurang bagus karena akan menghabiskan bandwidth jaringan. Oleh karena itu, orang umumnya lebih memilih switch daripada hub.

Fungsi hub

Hub memiliki fungsi yang memungkinkan perangkat terhubung untuk bertukar informasi. Dengan demikian komputer yang terhubung ke hub ini akan bisa bertukar data. Secara umum, hub ini digunakan pada sistem jaringan LAN kecil yang memiliki kompleksitas jaringan yang tidak terlalu tinggi. Secara umum hub itu sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu 1) hub pasif, 2) active hub, dan 3) intelligent hub.

Hub dengan 24 port
Passive hub adalah hub yang memiliki kemampuan untuk menerima dan mengirimkan data dari dan ke komputer yang terhubung ke hub. Sedangkan hub aktif adalah hub yang menerima data dari perangkat yang terhubung dengannya, kemudian memiliki kemampuan untuk memperkuat data sebelum dikirim ke perangkat lain yang terhubung ke hub.

Tipe terakhir adalah hub cerdas, hub yang hadir dengan fungsi tambahan tertentu. Melalui fungsi tambahan ini, hub jenis ini bisa mengatur dan mengontrol aliran pergerakan data pada hub.

Cara Kerja Hub
Hub bekerja dengan menerima data dari perangkat yang terhubung ke port dan mengirimkannya ke perangkat lain yang terhubung ke port hub. Hub tidak bisa mendeteksi tujuan transmisi data. Sehingga hub akan mengirimkan data ke semua perangkat yang terhubung ke hub, tidak seperti switch yang akan mengirim data ke perangkat yang bersangkutan.

Baca juga: Perbedaan Bridge dan Switch

Itu membuat pengiriman data melalui hub kurang efisien karena hub mengirimkan data pada semua port secara bersamaan. Ini akan membuat penggunaan bandwidth jaringan melonjak. Karena itu, biasanya saat kita menggunakan hub, maka koneksi di komputer jadi lambat.

Dalam kasus menghubungkan dua komputer, kita hanya menggunakan kabel UTP saja. Lalu kedua komputer sudah bisa terhubung. Tapi kalau komputer lebih banyak, seperti 10 komputer, maka kita butuh hub ini untuk mengirim data dari satu komputer dan diteruskan ke 9 komputer lain.

Ketika sebuah hub menerima paket data dari komputer tersebut, informasinya dikirim ke 9 komputer lainnya. Meskipun data mungkin hub diteruskan ke semua perangkat yang terhubung ke hub, faktanya data akan menjadi satu-satunya paket data.

Jadi saat hub mentransmisikan data pada semua perangkat yang terhubung, maka bandwidth jaringan akan membebani. Akibatnya kecepatan akses data pada jaringan akan melambat.

Hub ini cukup efektif untuk menghubungkan jumlah komputer yang tidak terlalu banyak. Namun bila jumlah komputer yang terhubung semakin banyak, maka hub ini akan menjadi kendala. Saat itulah perangkat seperti switch digunakan.
Previous Post Next Post